Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak kebawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Tanda-tanda tanah longsor yaitu sebagai berikut :
- Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan.
- Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
- Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
- Jika musim hujan biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
- Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
- Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
- Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
- Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles.
Apabila Longsor Tiba-Tiba Terjadi :
- Tetap awas apabila berada dikawasan rawan longsor ketika hujan besar tiba.
- SEGERA EVAKUASI penduduk jika tebing telah menunjukan gejala akan longsor.
- Hindari jalur-jalur sungai dan lereng ketika menuju tempat pengungasian.
- Bila tidak dapat menyelamatkan diri, segera mengambil posisi meringkuk seperti bola dan lindungi kepala anda.
Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Setelah Terjadi Longsor Adalah :
- Lakukan evakuasi korban yang tertimbun secara hati-hati, karena penggalian pada timbunan dapat memicu terjadinya longsoran baru.
- Lakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah bahaya ke tempat penampungan yang aman. Cari sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk daerah penampungan yang aman. Segera hubungi pihak terkait seperti KepalaDesa, Lurah, atau Camat sehingga kejadian bencana dapat ditangani dengan segera secara terkoordinasi.
- Ikuti informasi perkembangan cuaca dan informasi paska bencana. Jadilah sukarelawan untuk membantu Komunitas Anda cepat pulih paska bencana.